Aliran – Aliran Psikologi
Elementis atau Strukturalisme
Aliran ini adalah aliran yang diajukan oleh W. Wunt (1832-1920) dari laboratoriumnya yang ada di Leipzig. Aliran ini sangat mengutamakan tentang struktur kejiwaan manusia yang mendapati bahwa kejiwaan manusia itu terdiri dari berbagai elemen (bagian) seperti penginderaan, perasaan, ingatan, dan sebagainya. Masing-masing elemen itu dikaitkan satu sama lain oleh asosiasi. Oleh karena itu, oleh Wunt dinamakan elementisme, strukturalisme, dan asosiatisme.
Behaviorisme atau Psikologi S-R
Aliran ini dikemukakan oleh John B. Watson (1878-1958), ia lebih mementingkan perilaku terbuka daripada perilaku tertutup yang dapat secara langsung diamati. Emosi bahagia atau sedih oleh kaum “behaviorist” adalah manifestasi dari adanya ketegangan (tarikan) otot-otot atau saraf-saraf tertentu. Aliran ini disebut juga aliran psikologi S – R (Stimulus-Respon), karena menurut penganut aliran ini perilaku selalu dimulai dengan adanya rangsangan (stimulus) dan diikuti oleh reaksi (respon) atas rangsangan tersebut.
Psikologi “Gestalt”
Aliran ini pertama kali dikemukakan oleh Max Wertheimer pada 1912. Teori adalah pengamatan atau persepsi suatu situasi, rangsangan yang dianggap secara keseluruhan. Jadi, persepsi bukanlah penjumlahan rangsangan-rangsangan kecil (detail) yang ditangkap oleh alat-alat indera, melainkan merupakan keseluruhan yang berasal dari keseluruhan tadi.
Psikonalisis
Aliran ini diperkenalkan oleh Sigmund Freud (1856-1930). Aliran ini dikenal dengan teorinya yang disebut alam ketidaksadaran. Ketidaksadaran (unconsciouness) menurut Freud dorongan yang timbul pada masa kanak-kanak yang karena satu dan lain hal (misalnya karena bertentangan dengan norma) terpaksa ditekan sehingga tidak muncul dalam kesadaran. Dorongan-dorongan terlarang ini, menurut teori Freud yang klasik adalah naluri seksual yang disebut juga libio sexualis atau naluri agresi atau tanatos.
Psikologi Humanistik
Paham psikologi yang mengutamakan manusia sebagai manusia keseluruhan. Manusia harus dilihat dari totalitas yang unik, yang mengandung semua aspek dalam dirinya atau selalu berproses untuk menjadi dirinya sendiri (aktualisasi diri). Tugas psikologi dalam konteks ini adalah bertugas untuk mendorong potensi-potesin yang baik yang ada dalam dirinya dalam proses aktualisasi diri. Dua tokoh yang terkenal dalam liran ini adalah Carl Rogers dan Abraham Maslow.
Sumber : Pengantar Psikologi Umum oleh Sarlito W. Sorwono
COMMENTS